SUARASULAWESI.COM, BANYUWANGI,- Dilansir Kontastimes.com, Perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi pada semester pertama 2023 mengalami penurunan alhasil tidak sesuai dengan target yang telah disepakati antara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan DPRD Banyuwangi.
"Seharusnya Perolehan PAD Tahun 2023 Bantunyuwangi meningkat, sebab target yang disepakati saat itu sudah diturunkan dengan alasan takut terjadi gelombang Pandemi Covid-19 ke- Dua," ujar Samsul Arifin,SH., Anggota DPRD Banyuwangi F-PPP yang nantinya maju sebagai calon Anggota DPRD Jatim lewat Partai -PPP dengan Nomer urut: 02 Dapil JATIM 4 ( BWI, Situbondo dan Bondowoso).(03/08/'23).
Lebih lanjut Politisi Partai -PPP yang telah menjadi Anggota DPRD Banyuwangi selama Tiga Periode mengatakan, dengan tidak terjadinya Pandemi Covid-19 gelombang kedua, maka tidak ada alasan Penurunan capaian PAD 2023.
"Tapi ternyata *PAD* saat ini belum menyentuh 50%, Masih 44%, kelaziman di perobahan APBD naik 10%.," Tukasnya.
Samsul Arifin menjabarkan, dengan penurunan tersebut dikhawatirkan bertolak belakang dengan Prestasi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang sebelumnya telah menerima Apresiasi dari Kemenkeu RI dalam bentuk Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) sebesar Rp.12,29 Milyar.
Karena itu, sebagai Anggota DPRD Banyuwangi ia berharap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani lebih mengintensifkan kinerja SKPD dalam memperoleh PAD, sekaligus menjaga sumber -sunber PAD lain dari kebocoran.
"Mohon intensifikasi PAD & Sumber-sumber PAD benar-benar dijaga betul dari kebocoran ... Kami HAQUL YAQIN potensi Banyuwangi jauh LBH besar dari target yang di sepakati," Pungkas Samsul Arifin.(*/DS)